Operasi caesar sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu. Ibu pertama yang selamat beserta bayinya setelah melakukan bedah ini terjadi di Siegerhaussen, Swiss pada tahun 1500. Proses kelahiran dengan metode bedah caesar sudah banyak dilakukan saat ini. Lalu mengapa bedah ini diperlukan dalam proses kelahiran dan apa saja kriteria dari calon pasien sebelum menjalani bedah ini?
Bedah caesar terpaksa dilakukan jika kondisi ibu tersebut menunjukkan beberapa indikasi seperti bayi berukuran besar atau tidak sesuai ukuran panggul, posisi bayi melintang, dan juga masalah kesehatan ibu yang mengharuskan dilakukan operasi dan lain sebagainya. Untuk melihat indikasi tersebut biasanya bisa dilihat dari rujukan bidan atau dokter tempat pasien memeriksakan kehamilannya. Setelah melihat rujukan tersebut dan memeriksa kondisi pasien beserta bayinya. Setelah itu dokter akan memutuskan apakah status pasien tersebut menjadi emergency atau elektif.
Emergency artinya pasien harus segera dioperasi karena kondisi kesehatan pasien dan bayi yang tidak memungkinkan. Pasien yang dalam kondisi emergency akan langsung dibawa ke ruang bedah kelahiran untuk menjalani bedah. Jika kondisi pasien elektif maka pasien tersebut akan dibawa ke ruang penginapan terlebih dahulu, setelah itu disiapkan keperluan persalinan seperti transfusi darah, infus, kateter, injeksi, dan keperluan lainnya.
Bedah caesar ada 2 jenis yaitu sayatan vertikal dengan maksud memberi ruang yang lebih besar untuk jalan keluar bayi. Tetapi bedah jenis ini sudah jarang dilakukan karena mempunyai risiko terjadinya komplikasi. Sedangkan untuk jenis yang lainnya adalah sayatan mendatar, diatas kandung kemih yang dapat meminimalkan risiko pendarahan serta dapat mempercepat proses penyembuhan.
Sebelum operasi dilakukan, pasien terlebih dahulu dibius dengan dosis ringan untuk mengurangi rasa sakit saat pembedahan. Pada saat pembedahan kondisi pasien harus tetap sadar. Oleh karena itu pada setiap bedah caesar ada 2 dokter yang terlibat yaitu dokter khusus kebidanan dan dokter anestesi atau pembiusan.
Setelah perut bagian bawah dibedah, lapisan-lapisan otot perut yang terbelah akan dijepit menggunakan penjepit khusus yang beragam jenis serta bentuknya. Setelah semuanya siap, baru bayi dalam kandungan akan diangkat.
Sisi positif dari bedah caesar ini adalah sangat berguna untuk mengurangi risiko angka kematian ibu dan bayi yan mengalami kendala untuk melakukan proses persalinan secara normal. Sedangkan sisi negatifnya adalah waktu sembuh yang sedikit lebih panjang karena bekas jahitan harus benar-benar kering, serta biaya yang besar.
Biasanya bayi yang lahir secara caesar seringkali akan mengalami kesulitan bernafas untuk pertama kalinya, atau ikut terpengaruh dengan obat bius yang diberikan kepada sang ibu sebelum proses bedah dilakukan.
Bagi pasien yang pernah melakukan caesar, biasanya bedah selanjutnya diperbolehkan untuk melahirkan anak berikutnya minimal 3 tahun setelah bedah caesar yang pertama. Biasanya pada saat bedah caesar kedua, dokter akan melakukan sayatan di bekas sebelumnya.
Ada beberapa saran dan tips tentang bedah caesar
1. Perlu persiapan baik fisik maupun mental. Dalam hal ini dokter harus memberi tahu kepada ibu tentang proses operasi tersebut. Misalnya akan disuntik di bagian punggung atau di bius. Usahakan operasi caesar dilakukan jika hal tersebut merupakan upaya terakhir dan jalan terbaik bagi sang ibu dan janin.
2. Banyak berdoa
3. Minta dokter melakukan metode jahitan terbaik yang bisa meminimalkan bekas luka
4. Luka bekas operasi jangan sampai terkena air
5. Lakukan penggantian perban dengan hati-hati. Larutan betadin jangan sampai terlalu banyak ketika mengganti perban tetapi diusahakan kesat sehingga perban tidak menempel ketika harus diganti
6. Ada beberapa yang harus dilakukan setelah melakukan bedah caesar seperti tidak boleh minum beberapa saat dan tidak boleh banyak bergerak.
7. Setelah operasi caesar, sebaiknya pasien banyak makan makanan yang mengandung banyak gizi dan vitamin, khususnya protein yang berguna untuk membangun sel-sel.
8. Untuk mempercepat proses penyembuhan, hindari aktivitas dan olahraga yang berat. Jalan sehat tetap bisa dilakukan asal tidak terlalu berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar