Laman

Rabu, 03 Agustus 2011

Deteksi dini kanker serviks


Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyakit yang menyerang wanita. Di Indonesia penyakit ini setiap jam merenggut 1 nyawa. Tingkat kematian penyakit ini sangat tinggi karena terlambat dalam penanganan karena sebagian besar pasien yang berobat ke dokter pada stadium lanjut. Fakta membuktikan bahwa 70% kasus kanker
serviks di Indonesia sudah dalam kondisi lanjut atau di atas 2B.
Penyakit ini rata-rata dialami perempuan rentang usia 40-50 tahun. Dengan perhitungan masa inkubasi 7-10 tahun. Itu berarti penderita mulai terjangkit human papilloma virus (HPV) pada usia produktif atau sekitar usia 30-40 tahun. Dari sekitar 100 tipe virus HPV, 40 diantaranya berpotensi menular melalui hubungan seksual. Namun dari 40 virus tersebut hanya 15 yang menyebabkan kanker serviks.
2 tipe diantaranya adalah HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan lebih dari 70% kanker serviks di Asia Pasifik bahkan di dunia. Dan untuk HPV tipe 16, 18, 45, dan 31 merupakan penyebab lebih dari 80% kasus kanker serviks di Asia Pasifik.
Setiap perempuan yang pernah melakukan hubungan seks berisiko terjangkit kanker serviks selama hidupnya. Diperkirakan 50-80% penderita mendapatkan infeksi HPV melalui kontak kelamin dan sampai 50% infeksi tersebut berpotensi menimbulkan kanker serviks.
Kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko seperti merokok/terkena asap rokok, kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat, perilaku seksual yang tidak aman, konsumsi minuman beralkohol. Masyarakat bisa melakukan deteksi dini secara berkala di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar